Gerard Pique Dukung Ernesto Valverde Bertahan di Barcelona

Bolatimes.com - Nasib Ernesto Valverde bersama Barcelona pada musim depan masih abu-abu. Namun, Gerard Pique sebagai pemain senior di Camp Nou berharap pelatihnya tersebut bisa bertahan.

Kontrak Ernesto Valverde akan segera habis bersama Barcelona. Datang pertama kali ke Camp Nou pada Juli 2017, durasi kerjasama mereka pun bakal berakhir pada 30 Juni 2019 atau akhir musim nanti. Hanya saja hingga saat ini, Senin (7/1/2018), belum ada tanda-tanda pelatih asal Spanyol itu bakal menerima perpanjangan kontrak.

Padahal pada musim lalu, Valverde mampu mengantarkan Barcelona menjuarai La Liga dan Copa del Rey. Namun, tampaknya dua trofi itu tidak cukup karena klub sebesar Blaugrana, sehingga banyak yang mengklaim eks pelatih Valencia itu akan diusir dari Camp Nou andai tak mampu mempersembahkan trofi Liga Champions.

Baca Juga: 6 Pose Pacar Eks Kiper Manchester United yang Hobi Tanpa Busana

Meski demikian, Gerard Pique ingin Ernesto Valverde bisa bertahan di Barcelona pada musim depan. Pelatih asal Spanyol itu dianggap sukses menerapkan gaya permainan kepada dirinya dan rekan-rekan.

"Itu adalah sebuah keputusan yang akan dia ambil dan kami akan menghormatinya karena dia adalah pelatihnya," kata Pique seperti dikutip FourFourTwo.

"Kami akan senang kalau dia memutuskan berlanjut dan saat ini dia sedang melakukan pekerjaan yang mengagumkan. Dia juga membawa ketenangan dan dia memimpin kami meraih kemenangan-kemenangan dan memperlihatkan bahwa gaya permainan dia berhasil," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Lima Pemain Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia U-22

Pada musim ini, Barcelona masih dalam tren yang bagus di semua kompetisi. Di La Liga, skuat Blaugrana berhasil memimpin klasemen sementara dengan koleksi 40 poin. Unggul 10 poin dari rival abadi Real Madrid yang berada di posisi lima.

Sementara itu, Lionel Messi dan kolega juga berhasil melaju ke babak 16 besar Copa del Rey dan Liga Champions dengan mulus.

Baca Juga: FA Naik Pitam Usai Wayne Rooney Ketahuan Mabuk Lagi di Amerika