Mengenang Kepergian Mega Bintang Diego Maradona Tiga Tahun Lalu, AFA Tulis Pesan Menyentuh

Bolatimes.com - Asosiasi Sepak Bola Argentina AFA mengenang kepergian sang mega bintang mereka Diego Maradona yang meninggal tiga tahun lalu.

Pesan menyentuh disampaikan melalui unggahan pada akun Instagram Timnas Argentina @afaseleccion tepat pada tanggal meninggalnya Maradona.

“Tiga tahun setelah perjalanan anda menuju keabadian, kami akan selalu mengingat anda di sini,” tulisnya pada Sabtu (25/11/2023).

“Rasa syukur itu abadi, Diego!,” sambungnya.

Mega bintang Diego Maradona meninggal pada hari Rabu (25/11/2020) akibat serangan jantung pada usia 60 tahun di Buenos Aires, Argentina.

Berkat dedikasinya selama berkarir di sepak bola, kepergiannya tidak hanya membawa duka bagi publik Argentina tapi juga dunia.

Bahkan pemerintah Argentina waktu itu menetapkan masa berkabung selama tiga hari untuk menghormati pemain yang terkenal dengan ‘Tangan Tuhan’ tersebut.

Pria yang lahir pada 30 Oktober 1960 tersebut telah malang melintang di sejumlah klub ternama seperti Argentinos juniors, Boca juniors, Barcelona, Napoli, Sevilla. Newell’s Old Boys dan kembali ke Boca Juniors.

Selama membela klub-klub tersebut pemain legendaris tersebut mencatatkan 492 penampilan dengan 285 koleksi gol.

Rentang 1977 hingga 1994 dirinya mencatatkan 91 kali caps bersama Tim Nasional Argentina dengan total gol sebanyak 34.

Baca Juga: Luar Biasa! Bali United Go International, Terpilih Ikuti FIFA International Player Transfer Course di Swiss

Penampilan terbaik Maradona adalah saat perhelatan Piala Dunia di Meksiko pada 1982.

Maradona disebut mengantarkan Argentina menjadi juara dunia untuk kali kedua seorang diri.

Kala itu Diego Maradona membuat gol terbaik sepanjang sejarah versi FIFA, dirinya sprint dengan membawa bola dari tengah lapangan dan melewati lima pemain Inggris serta menaklukkan kiper kenamaan Peter Shilton saat jumpa Inggris di babak perempat final.

Pada partai itu pula Tangan Tuhan yang fenomenal tercipta oleh Diego Armando Maradona, dirinya baru mengakui hal tersebut dilakukan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005.(*)